Evaluasi Kualitas Layanan Destinasi Wisata Bahari Menggunakan Quality Performance Evaluation
(Studi Kasus di Pantai Pelabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat)
Kata Kunci:
wisata bahari, kualitas layanan, hospitalitas, manajemen komplainAbstrak
Perkembangan wisata bahari semakin menarik wisatawan untuk menikmati atraksi wisata berbasis alam, diantaranya menikmati wisata pantai. Potensi pengembangan objek wisata pantai Pelabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat dilakukan dengan penataan kualitas layanan destinasi wisata bahari meliputi aksesbilitas, akomodasi, amenitas, atraksi, dan aktivitas yang aman, sehat dan nyaman bagi wisatawan. Pantai Pelabuhan Ratu merupakan destinasi wisata bahari yang menarik bagi wisatawan dengan kondisi bio-ekoregion yang berbeda dengan kawasan wisata bahari lainnya di Jawa Barat. Kualitas destinasi seringkali menjadi keluhan utama bagi setiap pengunjung yang berdampak pada tingkat kepuasan dan loyalitas wisatawan ketika memilih destinasi wisata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas layanan destinasi wisata bahari di pantai Pelabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat. Metode yang digunakan studi kasus dengan sumber data primer dan sekunder. Tehnik pengambilan responden menggunakan simple random sampling kepada wisatawan sebanyak 120 orang dan pengelola sebanyak 10 orang. Alat analisis yang digunakan Quality Performance Evalution (QPE) meliputi Quality Management Indicator (QMI) untuk mengevaluasi efektivitas pengelolaan destinasi wisata pantai Pelabuhan ratu, Quality Perception Condition Indicator (QPCI) untuk menganalisis persepsi wisatawan terhadap kualitas wisata, Quality Performance Indicator (QPI) untuk menilai kualitas destinasi berdasarkan hasil pengalaman dari wisatawan. Berdasarkan hasil penelitian bahwa Quality Performance Evalution (QPE) dengan kategori sedang, Quality Management Indicator (QMI) dengan katerogi sedang, Quality Perception Condition Indicator (QPCI) dengan kategori sedang, Quality Performance Indicator (QPI) dengan kategori tinggi. Rekomendasi kualitas layanan destinasi wisata bahari di pantai Palabuhan Ratu sebaiknya ditingkatkan dari aspek keselamata, keamanan dan kenyamanan wisatawan meliputi aksesbilitas, akomodasi, amenitas, atraksi, dan aktivitas wisatawan
Referensi
Chen, C. F., & Tsai, D. C. (2007). Bagaimana citra destinasi dan faktor evaluatif mempengaruhi niat berperilaku. Tourism Management, 28(4), 1115-1122.
Cvelbar, L. K., Dwyer, L., & Mihalič, T. (2017). Drivers of destination competitiveness in tourism: A global investigation. Journal of DestinationMarketing & Management, 6(4), 327-334.
Gumilang, A. S. P., Gandhy, A., & Prasetyo, B. D. (2024). Digital Marketing Development Strategy to Increase the Number of Tourists. Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan, 12(6), 2165–2176.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Manajemen Pemasaran. Pearson. Matzler, K., Füller, J., & Dant, R. P. (2006). Hubungan antara kepuasan pelanggan dan loyalitas: Sebuah studi di industri hotel. International Journal of Hospitality Management, 25(3), 453-467.
Prayag, G., & Ryan, C. (2012). Hubungan antara citra destinasi dan niat untuk kembali: Kasus wisatawan ke Mauritius. Journal of Travel Research, 50(2),185-198.
Pramono, R., & Wijaya, A. (2021). "Multilingual Safety Signage and Tourist Accident Reduction in Coastal Areas". International Journal of Tourism Management, 45(3), 112-125.