Curah Hujan Menentukan Panen: Studi Kuantitatif Produksi Kelapa Sawit di Riau 2017–2021
Kata Kunci:
Curah Hujan, Kelapa Sawit, Lag Time, Produktivitas, Jumlah TBS, Berat Janjang Rata-rataAbstrak
Curah hujan merupakan salah satu faktor iklim utama yang memengaruhi produksi kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh curah hujan bulanan terhadap produksi kelapa sawit, dengan pendekatan lag time pada periode 2017–2021. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan regresi linear dan korelasi pada data curah hujan bulanan periode 2016–2021 dan data produksi kelapa sawit periode 2017–2021. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Siberida, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau. Pemilihan lahan perkebunan didasarkan pada lokasi yang diberikan pupuk anorganik. Data produksi yang dikaji dalam penelitian meliputi produktivitas kelapa sawit (Kg/ha/Tahun), jumlah tandan buah kelapa sawit (TBS), dan berat jandan rata-rata(BJR) (Kg), dengan mempertimbangkan lag time hingga 48 bulan. Validitas model ditentukan melalui nilai R-Square dan nilai korelasi tertinggi variable penelitian. Hasil penelitian menunjukkan curah hujan bulanan memiliki pengaruh signifikan terhadap produktivitas kelapa sawit dengan korelasi pada lag-24 bulan (r = 0,54084; R² = 67%). Produksi TBS menunjukkan korelasi tertinggi pada lag-8 bulan (r = 0,68828; R² = 50%), sedangkan BJR pada lag-38 bulan (r = 0,71137; R² = 40%). Efek lag yang berbeda menunjukkan respons setiap komponen produksi terhadap curah hujan bersifat spesifik dan tidak seragam. Curah hujan terbukti berpengaruh signifikan terhadap berbagai indikator produksi kelapa sawit dengan jeda waktu yang bervariasi. Pemantauan dan pemanfaatan data curah hujan jangka panjang perlu diintegrasikan dalam strategi pengelolaan kebun untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen secara berkelanjutan.